OSMOMETER TELUR
Ada kalanya kita mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep yang benar
kepada siswa. Termasuk juga dalam pembelajaran biologi. Berikut ini saya akan
mencoba memberikan salah satu cara membelajarkan siswa untuk memahami konsep
osmosis, harapannya siswa tidak lagi mengalami miskonsepsi.
Baiklah, sebelumnya osmosis sering disalahpami oleh siswa kita. Contoh misalnya osmosis adalah peristiwa yang merupakan kebalikan dari peristiwa difusi. Kesalahan terjadi ketika memahami bahwa osmosis adalah pergerakan atau perpindahan molekul dari konsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermiabel semata. Pada pemahaman seperti ini tidak memperhatikan molekul mana yang bergerak? Jika diperhatikan bahwa yang mengalami pergerakan adalah molekul pelarut (air) maka tidak akan terjadi kesalahan dalam memahami konsep sederhana ini. Dengan demikian baik difusi maupun osmosis sama-sama bergerak/berpindah untuk meniadakan gradien konsentrasi sehingga pada akhir proses akan didapatkan kondisi larutan yang seimbang (isotonis).
Baiklah, sebelumnya osmosis sering disalahpami oleh siswa kita. Contoh misalnya osmosis adalah peristiwa yang merupakan kebalikan dari peristiwa difusi. Kesalahan terjadi ketika memahami bahwa osmosis adalah pergerakan atau perpindahan molekul dari konsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermiabel semata. Pada pemahaman seperti ini tidak memperhatikan molekul mana yang bergerak? Jika diperhatikan bahwa yang mengalami pergerakan adalah molekul pelarut (air) maka tidak akan terjadi kesalahan dalam memahami konsep sederhana ini. Dengan demikian baik difusi maupun osmosis sama-sama bergerak/berpindah untuk meniadakan gradien konsentrasi sehingga pada akhir proses akan didapatkan kondisi larutan yang seimbang (isotonis).
Praktikum sederhana ini akan memanfaatkan membran semipermiabel alami yang
dimiliki oleh telor.
Alat dan bahan yang diperlukan:
1. Telur ayam
2. Sedotan
3. Lilin
4. spidol
5. Bekerglass 100 ml
6. Air
7. Penggaris
Berikut langkah-langkah pembuatan osmometer dari telur:
1. Ambil sebutir telur, kemudian pukul-pukulah pelan-pelan padada bagian ujung telur yang tumpul sehingga cangkangnya retak-retak. Jangan sampai selaput di dalamnya pecah.
1. Ambil sebutir telur, kemudian pukul-pukulah pelan-pelan padada bagian ujung telur yang tumpul sehingga cangkangnya retak-retak. Jangan sampai selaput di dalamnya pecah.
2. Bersihkan bagian ujung telur yang tumpul dari cangkang yang sudah
retak-retak dengan cara mengambil retakan-retakan cangkang dengan hati-hati
sehingga didapatkan ujung telur yang tanpa cangkang kurang lebih 3 sentimeter
persegi.
3. Pada ujung telur yang satunya (yang lebih lancip) dibuat lubang untuk
memasukkan sedotan.
4. Masukkan sedotan ke dalam telur dengan hati-hati.
5. Nyalakan lilin dan arahkan tetesan lilin ke bagian telur tempat
masukkan sedotan sehingga sedotan dan telur menjadi rapat (tidak bocor).
6. Isilah bekerglas 100 ml dengan air kurang lebih 90 ml.
7. Ambillah potongan lidi (2-3 batang) dan diletakkan miring dari
dasar bekerglas ke mulut bekerglass yang berguna untuk menyangga telur supaya
tidak tenggelam ke dasar bekrglass.
8. Sebelum dimasukkan bubuhkan skala pada sedotan dengan menggunakan titik
0 dari pangkal sedotan yang berhimpit dengan ujung telur.
9. Masukkan telur pada bekerglas yang sudah diisi air dengan pelan-pelan
dan mulailah mencatat waktunya.
10. Amati pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu 5 menit kurang
lebih 30 menit atau secukupnjya hingga Anda mendapatkan data yang
representatif.
Selamat Bereksperimen ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar