REVIEW BUKU
SAINS DAN PERADABAN DI DALAM ISLAM
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata
Kuliah: Keterpaduan Islam dan IPTEK
Dosen
Pengampu: Edy Chandra, S.Si., M.A
Disusun Oleh:
Sofwah
Agustia Afifah
Biologi D- 59461281 / Semester VII
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2 0 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Informasi Buku:
Judul : Sains Dan Peradaban di Dalam
Islam / science and civilization in islam
Karangan :Seyyed Hossein Nasr pada tahun 1968 di
Harvard University press,Cambridge Massachusetts dengan kata pengantar oleh Giorgio
de santillana.
Penerjemah : J.Mahyudi
penyunting : Ahmad
Noe’man
Penerbit : Pustaka
kota : Bandung
Cetakan : ke II tahun 1997
B.
Latar belakang Buku
Sejarah sains sering ditinjau pada
masa kini sebagai akumulasi progresif dari teknik dan penghalusan metoda
kuantitatif dalam mempeljari alam.pandangan seperti ini menganggap konsepsi
sains sekarang sebagai satu – satunya yang berlaku:krena itu orang mengukur
sains dari peradaban lain dengan sains modern dan mengevaluasinya
terutama,menurut “perkembngannya “.dengn berlalunya waktu. Bagi seorang
muslim,sejarah adalah rangkaian peristiwa – peristiwa yang tidak sedikitpun
mempengaruhi dasar- dasar Islam yang non- temporal.ia lebih berkeinginan
mengetahui dan “menyadari”dasar – dasar ini dari pada memperhatikan
originalitas dan perubahan sebagai kebajikan intrinstik.
Dalam pengertin universal islam
dapat dikatakan punya tiga tingkat.Gnosis di zaman Iskandariah menggunakan
mitologi yang berbelit- belit sebagai sarana untuk menyatakan doktrinnya.dalam
islam simbolisme intelektif ini sering bersifat matematis,sedangkan pengalaman
langsung seorang mistikus ( sufi ) diungkapkan
dalam syair hebat seperti syair Jalaluddin Rumi.
Islam
lahir kedunia pada awal abad ke -7 M,thun pertamanya adalah tahun 622 M.ia
menyebar keseluruh timur tengah,Afrika Utara dan spanyol pada akhir abad ini
juga.sebagaimana agama Islam adalah Agama “Jalan Tengah”begto pula daerahnya
menempati- nyatanya sekarangpun masih “sibuk tengah “ bulatan bumi dan tlantik
ke pasifik. Dunia barat memusatkan daya Intelektualnya dalam pengkajian aspek
kuantitatif benda,dengan begitu mengembangkan sains alam,yang menghasilkan buah
nyata ddalam bidang fisikdan hasil ini mendapatkan penghrgn tinggi dimna mana
bagi kebanyakan merek “sains” diartikan sama dengan teknologi dan
aplikasinya.kontrs dengan itu,sains islam berusaha pada akhirnya mencapai ilmu
yang kan memberikan saham untuk kesempurnaan spiritual dan bagi orang yang
sanggup mengkajinya;untuk mengrah hal ini seorang harus menemptkan dirinya
dalam perspektif islam dan menerima sah suatu sains kealaman yang punya tujuan
lain dan menggunakan cara yang berbeda daripada tujuan dan cara sains
modern.sama tidak adilnya untuk mengenl sains barat melulu dri hasil
materinya,begitu pula lebih tidak adil lagi untuk mengukur sins Abad
pertengahan dari “manfaat” luarnya saja,
C.
Latar
belakang pengarang
Seyyed
Hossein Nasr lahir di kota Teheran, Iran, pada tanggal 7 April 1933. Ayahnya
bernama Seyyed Valiullah Nasr. Beliau adalah seorang ulama besar sekaligus
menjabat sebagai guru dan dokter pada masa dinasti Qajar. Gelar Seyyed adalah
sebutan kebangsawanan yang dianugerahkan oleh raja Syah Reza Pahlevi kepada
keduanya. Keluarga Nasr adalah penganut aliran Syi’ah tradisional yang menjadi
aliran teologi Islam. Aliran ini banyak dianut dan didominasi oleh penduduk
Iran sampai sekarang, walaupun telah terjadi revolusi di sana. Hal ini
disebabkan karena paham Syi’ah telah lama hidup di sana. Di samping itu juga
karena didukung oleh banyak ulama terkenal dan berpengaruh.
Nasr
memperoleh pendidikan tradisional di Iran pada usia 13 tahun. Pendidikan
tradisional ini diperoleh secara informal dan formal. Pendidikan informalnya
dia dapat dari keluarga, terutama dari ayahnya, sedangkan pendidikan
tradisional formalnya diperoleh di madrasah Teheran. Selain itu dia juga
dikirim oleh ayahnya untuk belajar filsafat, teologi, dan tasawuf di madrasah
pendidikan yang bertempat di Qum. Allamah Thabathaba’i adalah pengasuh madrasah
tersebut. Ia juga diberi pelajaran tentang hafalan al-Quran dan pendidikan
tentang seni Persia klasik.
Obsesi
Valiullah Nasr kepada Hossein Nasr adalah agar menjadi orang yang
memperjuangkan kaum tradisional dan nilai-nilai ketimuran. Hal ini dimulai
dengan memasukkkan Hossein Nasr ke Peddie School di Hightstown, New Jersey,
Amerika Serikat. Ia lulus pada tahun 1950. Kemudian melanjutkan ke
Massacheusetts Institute of Technology (MIT). Di institusi pendidikan ini Nasr
memperoleh pendidikan tentang ilmu-ilmu fisika dan matematika teoritis di bawah
bimbingan Bertrand Russel. Beliau dikenal sebagai seorang filosof modern. Nasr
banyak memperoleh pengetahuan tentang filsafat modern. Selain bertemu dengan
Bertrand Russel, Nasr juga bertemu dengan seorang ahli metafisika bernama
Geogio De Santillana. Dari kedua ini Nasr banyak mendapat informasi dan
pengetahuan tentang filsafat timur, khususnya yang berhubungan dengan
metafisika. Dia diperkenalkan dengan tradisi keberagamaan di timur, misalnya
tentang Hinduisme. Selain itu Nasr juga diperkenalkan dengan
pemikiran-pemikiran para peneliti Timur, diantaranya adalah pemikiran Frithjof
Schuon tentang perenialisme. Selain itu juga berkenalan dengan pemikiran Rene
Guenon, A. K. Coomaraswamy, Titus Burchardt, Luis Massignon dan Martin Lings.
Pada
tahun 1956 Nasr berhasil meraih gelar Master di MIT dalam bidang geologi yang
fokus pada geofisika. Belum puas dengan hasil karyanya, beliau merencanakan
untuk menulis desertasi tentang sejarah ilmu pengetahuan dengan melanjutkan
studinya di Harvard University. Dalam menyusun disertasinya Nasr dibimbing oleh
George Sarton. Akan tetapi sebelum disertasi selesai ditulis, George Sarton
meninggal dunia, sehingga Nasr mencari pembimbing yang baru. Ia mendapatkan
bimbingan berikutnya oleh tiga professor, yaitu Bernard Cohen, Hammilton Gibb
dan Harry Wolfson. Disertasi ini selesai dengan judul “Conceptions of Nature in
Islamic Thought” yang kemudian dipublikasikan oleh Harvard University Press
pada tahun 1964 dengan judul “An Introduction to Islamic Cosmological
Doctrines”. Dengan selesainya disertasi ini Nasr mendapat gelar Philosophy of
Doctor (Ph.D) dalam usia yang cukup muda yaitu 25 tahun, tepatnya pada tahun
1958
BAB
II
ISI
BUKU
1.Tokoh
– Tokoh Universal Sains Islam
Sepanjang
sejarah islam,tokoh sentral pengajaran sains ialah orang bijaksana,atau
hakim.biasanya ia seorang dokter.penulis,dan penyair,seorang Astronom dan
matematikawan dan terutama sekali,ia adalah seorang bijak.pada tokoh hakim ini
orang dapat melihat kesatuan sains bagaikan cabang yang banyak dari satu
pohon,yang batangnya ialah kebijaksanan yang menjelma dalam diri orang bijak
itu.
a. Jabir
ibn Hayyan ( 103H/721 M- 200 H/815 M)
Jabir
ibn Hayyan al-Azdi al- Thusi al- shufi,pemula alkhemi dalam islam .kelurganya
berasal dari suku azd dari arabia Selatan,yang pada masa kebangkitan islam
menetap di Kufa.yahnya seorang Syi’ah menentang kaum Umayyah di khurasan negeri
kelahiran jabir,kemungkinan besar di kota Thus.
Tulisan
– tulisan jabir yng berjumlah sekitar tiga ribu,sebagian besar adalah naskah
pendek,telah membuat orang meragukan keasliannya dan beberap sejarawan sampai
mempertnyakaan eksistensi historis jabir.termasuk karya utama jabir ialah seratus
dua belas buku,jabir tidak hanya menulistentang ALkhemi jabir dibidang dimana
ia merupkan tokohnya yang terbesar di bad pertengahan,tpi jug tentang
logika,filsafat,ilmu medis,guna- guna ( occult), fisika,dan mekanika dan hmpir
semua bidang ilmu yang lainnya.
b. Abu
Ya’qub ibn Ishaq al Kindi ( 185 H/801 M- 260 H/873M)
Al
kindi,Al kindus dalam bahasa latin yang dijuluki “filosof bangsa arab” berasal
dari suku Arab,Kindah.Al kindi tergolong filosof saintis muslim pertama,ia
menulis sekitar dua ratus tujuh puluh makalah yang sebagian besar kini
hilang,mengenai logika,filsfat,fisika,semua bidang matematika dan juga
musik,obat – obatan dan kehidupan binatang.beliau pendiri aliran filsafat
peripatetik islam yng sngt dihormati dibarat di abad pertengahan dan di masa
renesans sehingga ia dipandang sebagai seorang tokoh Astrologi dan Cardano
menyebutnya seorang dari dua belas tokoh besar intelektual ummat manusia.
c. Abu’L-Walid
Muhammad ibn Rusyd ( 520 H /1126- 595 H/1198 M)
Ibn
Rusyd atau Averroes,pengikut termurni Aristoteles diantara filosof muslim,lahir
di cordova dari keluarga terkenal yang terdiri dari ahli hukum dan sarjana
keagamaan ia belajar hukum dan sarjana ke agamaan. Di dunia barat Ibn Rusyd
dia\pandang sebagai pemikir muslim yang pling besar pengaruhnya,sebagian besar
karyanya masih ada dalam versi latin dn ibrani.
2.
Dasar Sistem Pengajaran Dan Lembaga
Pendidikan
Klasifikasi
islam atas sains didasarkan pada hirarki yang selama berabad – abad telah
membentuk matriks dan latar belakang system pendidikan Muslim.kesatuan sains
selalu merupakan intuisi utama dan sentral yang jdi tolak pandangan bagi studi
beragan sains ini.cara memelihara proporsi dan hirarki sains ini ialah dengan
mengklasifikasikannya hal yang amat diperhatikan cendekiawn muslim.dengan cara
:
1) Klasifiksi
sins menurut AL farabi
Pengklasifikasian
sains dikalangan Cendekiawan muslim Islam,dimulai Oleh al – kindi pada abad ke
– 3 H/ke – 9M dan kemudian dilanjut kan oleh orang lain .misalnya berdasarkan
pembagian sains menurut Aristoteles kedalam sains teoritis,praktis dan
produktif,seperti dijelaskan dlam Isagoge (pengantar) oleh porphyry.
Salah
satu klasifikasi permulaan dan pling berpengaruh ialah yang dibuat oleh Al-
Farabi yang dimuat dibukunya yng berjudul Perincian Sains ( Ihsha ‘al ‘Ulum)
dikenal dibarat sebagai De Scientiis.al – farabi meninggalkan pengaruh pada
sebagian besar pemikir muslim
pengikutnya,seperti dapat dilihat dari
fakta bahwa Klasifikasi sain-nya diambil alih dengan hanya sedikit perubahan
oleh Ibn Sina,al – ghajali dan Ibn Rusyd.
2) Lembaga
Pendidikan
Tujuan
Maktab yang msh bertahan dibnyak bagian dunia islm,ialah memperkenalkan Remaja
dengan Ilmu membaca,menulis,dan lebih khusus dengan prinsip – prinnsip
Agama.anak- anak,pria dan Wanita diberikan pelajaran,umumnya dimasjid,kan
tetapi terkadang juga dirumah masing – masing siswa diperintahkan untuk
menghormati guru dan juga sub jek yang diajarkan.jadi maktab berfungsi
disamping sebagai pusat pendidikan agama dan sastra bagi masyarakat Umum,juga
sebagai sesuatu lembaga pengajaran lanjut dimana sains diajarkan dan
dikembangkan.
3) Lembaga
pengajaran tinggi
Pada
abad ke – 4H /ke – 10 M lembaga utama pengajaran selain maktab yang
lingkungannya diketuai seorang professor dimana dibicarakan berbagai sains yang
religious maupun yang filosofis.kemudian dalam tahun 395 H/1005 M khalifah
fatimiyah al – hakim membangun Dar al – Ilm ( wisma ilmu) di kairo,dimana
diajarkan matematika dan fisika.lembaga pengajaran tinggi atau Universitas mencapai klimaks
pembangunannya pada pertengahan akhir abad ke- 5 H / ke 11 M.
Meskipun
tidak selalu seluruh bidang ilmu teoritis,yang dibahas al- farabi,diajarkan
disetiap madrasah yang berwenang mengajarkan beberapa aspek ilmu tersebut,jadi
pencari ilmu atau siswa sungguh,yang secara khusus dinamakan dalam bahasa arab ,Thalabah
( yakni “seseorang yang mencari) mungkin harus mengembara dari satu sekolah ke
sekolah yang lain,dari seorang guru ke pengajar berikutnya,tapi ia akan selalu
mendapatkan ilmu yang dicarinya jika ia berusaha cukup keras,Lembaga – lembaga
pengajaran,walaupun melemah dibanyak bagian dunia muslim setelah abad ke – 8 H
/ke -14 M dank e – 9 H/ke -15M,bagaimanapun terus mempertahankan tradisi
belajar- mengajar,yang amat terkenal melalui buah yang dihasilkannya sepanjang
periode abad pertengahan.
4) Observatorium
Pembangunan
observatorium sebagai lembaga ilmiah tersendiri,dimana dilakukan pengamatan dan
juga sebagai pusat pengajaran astronomi dan ilmu yang bertalian
dengannya,berasal dari islam.observatorium islam pertama ialah Syammasiyah yang
didirikan Al- ma’mun di Baghdad sekitar 213 H/ 828 M yang dipimpin oleh dua
ahli astronomi termasyhur,Fadhl ibn Al- Nubakht dan Muhammad Ibn Musa Al – Khawarazmi.
5) Rumah
Sakit
Rumah
sakit juga penting sebagai salah satu lembaga ilmu,karena sebagian besar
pengajaran ilmu medis klinik dilakukan dirumah sakit.sementara aspek teoritis
ilmu medis terus dibahas dimasjid dan madrasah.segi praktisnya biasanya
diajarkan dirumah sakit,yang kebanyakan punya perpustakaan dan sekolah,yang
khusus dirancang untuk tujuan tersebut.Rumah sakit permulaaan islam Ialah yang
didirikan pada 88 H /707 M oleh khalifah Walid Ibn Abd al- malik dari dinasti
Umayyah di damaskus.Parah Khalifah Abbasiyah menata pendidikan medis,sehingga
mahasiswa setelah menjalani pelatihan teoritis maupun praktis menulis satu
naskah – seperti tesisi modern dana kalau in diterima mendapatkan surat izin
atau diploma dan profesornya,memberinya isin berpraktek medis.mereka juga harus
mengambil sumpah Hippocrates.
6) Pusat
Sufi
Diantara
lembaga ilmu terdapat pusat Sufi yang dalam bentuk tunggal istilahnya Khanaqah
Dalam Bad permulaan – permulaan Islam.pusat ini berfungsi seperti yang dapat
diduga sebagai pusat pertemuan kaum sufi,tempat ,mereka melakukan sebagai
latihan spiritual dan dimana mereka yang telah siap dapat menerima tuntynan dalam
rahasia ilahi.Pusat sufi berfungsi sebagai pusat belajar tetapi pelajaran yang
tidak ditemukan di dalam buku,dan untuk menemukan ini tidaklah cukup melatih
kemampuan pikiran saja.Pusat Sufi dengan demikian memegang Peran bersamaan
dengan sekolah masked,observatiorium dan Rumah sakit sebagai satu dari lembaga
utama yang bertanggungjawab dalam pembinaan dan penyebaran sains dalam Islam.
3.Kosmologi,Kosmografi,Geografi
dan sejarah Alam.
a. Kosmologi
dan Kosmografi
Dalam
peradaban klasik Islam studi ini menarik bagi santis kealaman,ahli geografi dan
sejarawan maupun bagi ahli theologi,filosof,dan Gnostik.semua studi semacam ini
yang berhubungan deengan berbagai bagian Kosmos yang secara teknis harus
dipandang sebagai sains Kosmologis berada dalam kerangka kosmolodi islam,yang
dalil dasarnya diturunkan dari Al- Qur’an.kosmologi islam tergantung dari
semangat dan Khas Wahyu Islam,tidak hanya dalam prinsip umumnya tetapi juga
dalam hal formulasi dan terminologi.terdapat benih dari Kosmologi dan
Kosmografi yang lengkap di dalam Al- Quran tentang in dijelaskan oleh kaum
sufi,filosof dan saintis angkatan terakhir.Quran berbicara tentang Tujuh bumi
dan tujug langit,hal tahta/kursi dan Ars illahi (arsy), mengenai gunung kosmis
Qaf dan soal pohon kosmis yang semuanya menjadi unsur penting dalam kosmologi
islam.
b. Geografi
Geografi
ialah suatu dari sains – sains yang paling dikembangkan kaum muslim.studi
geografi dikalangan kaum muslimin tidak hanya meliputi negeri – negeri Andalusia,Afrika
utara,Eropa selatan dan daratan Asia,tapi juga lautan Hindia dan semua laut-
laut yang berbatasan dengannya.Kaum muslim sanggup mengarungi lautan – lautan
tersebut.memperbaiki cara Navigasi dan seni kartografi,yang amat erat
hubungannya dengan itu.Astrolab (alat ukur tinggi binatang) juga disempurnakan
bagi pelayaran.
Ahli
Geografi islam banyak memanfaatkan,Geografinya ptolemeus yang menjadi batu
landasan sains ini dikalangan muslim.tokoh muslim terkenal yang pertama dalam
bidang ini ialah Hisyam Al-Kalbi, yang termasyhur awal abad ke -3 H /ke- 9 M
dan yang khusus terkenal karena studinya tentang Negeri Arab.tokoh biografi
muslim lainnya ialah Muhammad Ibn Musa Al- khawarazmi ahli Matematika dan
Astronomi dengan karyanya Wajah Bumi yang merupakan perbaikan karya ptolemus
dalam hal teksnya maupun peta – peta yang dihasilkannya. Pada abad 9 M Al-kindi
dengan karya “keterangan tentang bagian bumi yang berpenghuni dan Al-Ya’qubi dengan buku tentang Negeri negerinya yang
khusus terkenal karena studi topografinya.
c. Sejarah
kealaman
Kajian
Sejarah kealaman pada abad pertengahan dalam islam maupun Kristen,meliputi
banyak topik dari mulai geografi,geologi,botani.zoologi dan Antropologi hingga
sejarah sakral, mitologi dan kosmonoligi.sejarawan dunia muslim seperti Al-Tharabi
dan Almasudi memulai sejarah manusia mereka sejak saat penciptaan dan memandang
eksisitensi social manusia nereka sejak saat penciptaan dan memandang
eksisitensi social manusia dalam hubungannya dengan lingkungan kosmisnya.sejarah
kealaman dalam islam dalam kenyataannya biasanya dikembangkan dalam kerangka
sejarah sakral seperti halnya halnya dalam tradisi Yahudi,dimana pengarang
philo menulis sejarah universal sebagai komentar terhadap perjanjian
lama,khususnya kitab kejadian.dalam tradisi penulisan sejarah kealaman ini
tidak dibuat perbedaan antara sakral dan yang profane semua makhluk didunia
dikaji sehubungan dengan asal usul ilahinya.
Pikiran
ilmuan muslim selalu berada dalam kekaguman vis-à-vis dunia Alam.sementara ia
mengambil manfaat darinya baginya alam tidak pernah kosong dari semngat hidup
ataupun kehilangan bau – bau surge duniawi.ketenangan dan kedamaian sekaligus
keajaiban dan kehebatan yang menjadi ciri konsep islam tentang surga.semua ito
membangkitkan perasaan keseimbangan dan ketenangan dalam pikiran muslim.yang
diulang dalam seni dan arsitektur islam .jadi alam bukan memainkan peran
negatif dan suram seperti halnya bagi Kristen abad pertengahan.sebaliknya ia
adalah pancaran kegembiraan dan keindangan seperti dapat dilihat dari studi ilmiah
maupun sastra tentang Alam.dan dalam seni,yang diciptakan dan dibina dalam
perdaban islam.
4.Fisika
Fisika
dalam sains abad pertengahan seperti juga dikalangan bangsa Grika, mencangkup
pengkajian “semua yang berubah “ atau dengan menggunakan terminologi
Aristoteles,tentang semua hal di dunia penciptaan dan perusakan.Dalam Dunia
Islam pengkajian fisika (thabi’iyat) lebih dari pada sains manapun mengikuti
ajaran aristoteles dalam garis besar dasarnya. Studi seperti studi optika al-
Haitsam yang dari pendirian modern tentang “pertumbuhan pogresif sains “mungkin
tampak penting sekali tidak pernah berada dijantung kehidupan intelektual islam
yang lebih menfokuskan perhatiannya pada aspek manifestasi kosmis yang tidak
berubah ketimbang yang berubah.studi – studi ini sungguh penting bagi sains
islam tapi itu tak pernah boleh dianggap identik dengannya.
A. IBN
AL-HAITSAM (ALHAZEN)
Al-
Haitsman adalah tokkoh besar optik
antara ptolemeus dan witole.ia adalah ahli matematika,dan astronomi
terkemuka dan seorang filosof,seorang ahli fisika dengan hasil pencapaian yang
menyebabkan tokoh – tokoh modern tertentu menempatkannya sebagai ahli fisikan
terbesar abad pertengahan.Ahatsam meberikan sumbangsi yang penting kapada studi
gerak ia menemukan prinsip inersia / kekekalan dan kepada fisika langit dan
ilmu statistika baru.
Kontribusi
pada studi mengenai fisiologi mata dan masalah penglihatan,seperti tokoh
lainnya seperti IBn sina dan Al- biruni ,Al – haitsman percaya bahwa dalam
proses penglihatan,cahaya datang ke mata.lebih lanjut ia menganalisa peran mata
sebagai sebuah lensa dan mencoba membuka rahasia mengenai penglihatan dengan
mengkobinasikan pengetahuannya tentang fisika dan ilmu medis.studinya tentang
fisiologi dan penyakit mata tergolong dalam sejarah ilmu medis islam dan juga
dalam optika itu sendiri.
5.
Matematika
Matematika
dlam perspektif islam dipandang sebagai gerbang dari dunia indra menuju dunia
pengertian,tangga anatar dunia perubahan dan dunia arketip.studi ilmu
matematika dalam islam meliputi subjeh yang hamper sama dengan Quadrivium
latin,dengan penambahan optika,dan sedikit subjek sekunder.unsur utamanya masih
tetap seperti pada Quadrivium – aritmatika,geometri astronomi dan musik,kebanyakan
sanities dan filosof islam terdidik dalam semua sains ini beberapa saintis
seperti ibn sina,al –farabi, dan Al- ghazali menulis naskah penting tentang
music dan pengaruhnya terhadap jiwa.
Sejarah
matematika dalam islam dimulai dengan Muhammad Ibn Musa Al- khawarizmi dalam
karya tulisnya tradisi matematika Grika dan India bersatu.al-khawarizmi
meninggalkan beberapa karya terpenting diantaranya buku kesimpulan dari proses
kalkulasi untuk paksaan dan persamaan.
Alkhawarizmi
diikuti dalam abad yang sama oleh Al kindi filosof islam terkenal pertama yang
juga seorang ahli Matematika,menulis naskah dalam hamper semua cabang subjek
dan muridnya Ahmad Al- sarakhsi terkenal dengan karyanya dalam geometri,music
dan Astrilogi.dan juga Al- Mahani yang melanjutkan pengembangan aljabar dan
menjadi terkenal karena studinya mengenai masalah Archimedes dan ketiga putra
Syakir ibn Musa-muhammad,Ahmad dan Hasan yang juga disebut “Bani Musa” mereka
semua adalah ahli matematika yang ternama dan Ahmad juga seorang Ahli fisika
yang cakap.
A. Ikhwanus
– shafa
Ikhwanus-
shafa yang identitas historisnya masih tetap diragukan adalah sekumpulan
sarjana,kemungkinan besar dari Basrah yang dalam abad ke – 4 H /ke – 10 M
menerbitkan satu ikhtisar seni dan sains dalam 52 risalah.ikhwanus- shafa jelas
bersimpati dengan aspek Pythagoras – Hermetik warisan Grika,seperti Khusus
tamapak dalam teori matematika mereka yang pada abad – abad selanjutnya berpengaruh
besar,khususnya dikalangan syi’ah.sperti pengikut Pythagoras mereka
mengutamakan aspek simbolik dan metafisik dari artmetika dan geometri.
B. Al-
Khawarizmi
Ilmu
aljabar dapat dikatakan berasal dari karya tersohor Muhammad ibn Musa Al-
khawarizmi berjudul buku kesimpulan proses kalkulasi untuk paksaan dan
persamaan( kitab Al- mukhtashar fi hisab al –jabar wa’lmuqabalah) dimana umtuk
pertama kalinya kata arab “al – jabar” yang berarti “paksaan” dan juga
“perbaikan / retorasi” digunakan.buku al- khawarizmi tentang aritmatika yang
kemudian diterjemahkan ke bahasa latin bersama karyanya mengnai aljabar,berjasa
lebih dari pada teks tunggal lain manapun,dalam penyebaran system perhitungan
india dalam dunia islam dan juga barat.
6.Astronomi
Dalam
Astronomi, kaum muslimin meneruskan tradisi ptolemeus sambil memanfaatkan secara eksisitensi pengetahuan bangsa Persia
dan India.para astronom pertama Islam yang berkembang dalam pertengahan
terakhir dari abad ke- 2 H/ke 8M di Baghdad mendasarkan karya astronomi nereka
pada hakikatnya atas table astronomi Persia dan India.karya astronomi
terpenting yang masih terdapat dari Persia zaman pra – Islam ialah Zij-shahi
atau zij-i-shah ri-yari ( table raja ) dirancang sekitar 555 M ,semasa
pemerintahan raja dinasti Sassania,Anushirawan yang adil dan daftar itu sendiri
pada garis besarnya berdasarkan teori dan praktek astronomi bangsa India.
7.Ilmu
medis
Ilmu
medis islam adalah salah satu faset peradaban islam yang paling Mashur dan
pling terkenal,karena merupakan satu dari cabang sains dimana kaum muslimin
paling unggul,bukan hanya selama abad pertengahan saja dokter – dokter muslim
dikaji dengan sungguh – sungguh dibarat.
Ilmu
medis islam lahir sebagai hasil integrasi ilmu medis Grika tradisi Hippokrates
dan galen dengan teori praktek bangsa Persia dan india,dalam konteks umum
Islam.karenanya ia bersifat sintesis menggabungkan pendekatan observasi dan
kongkrit aliran hippokrates dengan metode teoritis dan filosofis dari
Galen,serta menambah gudang Ilmu medis Grika yang telah besar itu dengan teori
dan pengalaman para dokter Persia dan India khususnya dalam farmakologi.
BAB III
Penutup
Kelebihan buku :
Buku
ini merupakan salah satu karya besar dari Sayyed Hasan Nash,dimana dalam buku
ini mengungkap perkembangan sains di Islam,yang berisi berbagai ilmu sains yang
maju pada kejayaan islam.buku ini juga membuka pengetahuan kita bahwa pada
Masanya Islam memegang pengetahuan di dunia. Dalam buku ini Nasr berbicara
tentang sistem pengajaran dan lembaga-lembaga Islam tradisional. Ia memberikan
penjelasan historis sains dalam budaya Islam, yaitu Kosmologi, Kosmografi,
Geografi, Sejarah Alam, Fisika, Matematika, Astronomi, Kedokteran dan Kimia.
Berkat studinya tentang sains di M.I.T, Nasr mengembangkan kritik yang
konsisten terhadap sains modern. Ia menegaskan bahwa dalam peradaban
tradisional, sains merupakan bagian dan bidang alam suci yang ada. Pencerahan
secara salah telah memisahkan sains dari agama atau prinsip-prinsip suci, yang
menyebabkan munculnya sekularisasi. Karena itu, sains yang di-desakralisasi,
dengan memproklamirkan ketakterikatannya dari agama, telah menjadi kekuatan tak
terkendali, yang menimbulkan masalah-masalah yang mengancam keberadaan manusia.
Nasr juga menentang pengulangan dan peniruan buta terhadap sains modern oleh
orang-orang Muslim yang tidak memperhatikan konsekuensi-konsekuensi tindakan
tersebut bagi Islam dan kehidupan Muslim.
Kekuranagan buku :
Karena
buku ini merupakan buku terjemah sehingga banyak kosa kata yang tidak baku
serta terdapat rangkaian kalimat yang tidak baku sehingga kita harus teliti
dalam membacanya,hal tersebut dimungkinkan juga karena dicetak pada tahun 1997
sehingga dalam menerjemahkan buku ini masih sedikit sulit.